![]() |
| sumber: internet |
1.Tentang China
China dalam kamus besar bahasa indonesia, bisa bermakna (negeri, tanah), Tiongkok; Tionghoa.
China merupakan Negara dengan wilayah yang sangat luas di dunia dan memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia disamping India.
Negara ini memiliki objek – objek wisata yang sangat terkenal di dunia yaitu Tembok Rakyat China. Tembok Rakyat China merupakan salah satu peninggalan sejarah yang termasuk kedalam tujuh keajaiban dunia.
Binatang kas China adalah panda. China terkenal dengan sebutan tirai bambo. Mengapa disebut sebagai Negara tirai bamboo? karena China menganut paham komunisme dan seolah – olah negaranya tertutup bagi Negara lain.
Namun, lambat laun China mampu membukakan diri dan bersaing dengan Negara lain disegala bidang. Contohnya dalam bidang ekonomi, China mampu bersaing dengan Jepang, Amerika dan Negara maju lainnya. Alat – alat elektronik berasal dari China mampu menjadi salah satu barang yang bertahan di pasaran. Seperti: Motor Jialing dan lain –lain.
2.Persaingan China vs Jepang Bagian Pertama
Taukah anda? Sebelum bersaing dengan Negara lain pada saat ini. Ternyata China pernah terlibat perang dengan Jepang.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, perang bisa mempunyai makna yaitu, permusuhan
(pertempuran dsb) bersenjata antara negara (bangsa, tentara) dengan Negara (bangsa, tentara); perjuangan , perkelahian (mengadu tenaga,dsb).
Awal mula terjadinya pertikaian karena ambisi Jepang yang sedang mencari sumber daya alam dan perluasan wilayah untuk memperkuat pertahanan. Pada abad ke – 19 Jepang, melihat China dan Korea semakin rapuh kekuatannya, baik bidang politik maupun militer. Hal inilah yang berusaha dimanfaatkan oleh para pemimpin militer dan industri jepang menjadi suatu kesempatan.
Kesempatan pertama diperoleh tahun 1872, ketika pelaut Jepang dibunuh oleh penduduk Pulau Formosa (Taiwan kini), yang merupakan bagian dari China. Jepang menuntut kompensasi atas kejadian tersebut. China pun membayar tuntutan itu dan hal itu membuktikan bahwa kekuatan Jepang mulai di perhitungkan.
Tahun 1894 Jepang merasa semakin kuat dan ingin menjajal kekuatan itu secara nyata. Maka Jepang bersiap untuk berkelahi dengan China sewaktu atas permintaan Korea.
China mengirim pasukan untuk membantu memadamkan gerakan Revolusi Tiongkok di negeri tersebut. Namun Jepang juga ikutan mengirimkan tentaranya ke Korea dan menuntut Korea melakukan reformasi pemerintahan dengan bantuan Jepang.
Tatkala China menunjukan sikap tidak bersedia bekerja sama dengan Jepang, maka perang pun tak terhindarkan. Tentara Jepang yang terlatih, lebih modern, dan dengan pemimpin yang professional, berhasil mengalahkan pasukan China di setiap pertempuran.
Hanya dalam beberapa bulan saja seluruh Korea diduduki Jepang, termasuk Manchuria yang merupakan milik China dan merebut semenanjung Liaotung (kini Liaodong) di Manchuria Selatan.
Armada China pun disapu dalam pertempuran laut. Perang ini diakhiri dengan Perjanjian Shimonoseki, yang mewajibkan China membayar kompensasi besar kepada Jepang serta kehilangan haknya atas Liaodong, Formosa, dan kepulauan Pescadores yang terletak diantara Formosa dengan daratan China.
3. Persaingan China vs Jepang bagian kedua
Sikap agresi Jepang terhadap China akhirnya meletup juga lewat apa yang dinamakan “ Insiden jembatan Marco Polo “.
Insiden yang terjadi pada tanggal 7 Juli 1937 terjadi sewaktu satu kompi pasukan Jepang berniat memasuki kota kecil Wanping di luar ibukota Peking dengan paksa, dalihnya mau mencari seorang anggota yang hilang.
Niat mereka ditolak oleh tentara China yang menjaga jembatan itu, sehingga terjadi tembak – menembak.
Insiden ini disengaja atau tidak disengaja dijadikan Jepang untuk melancarkan agresi terhadap China, yang dilancarkan mulai 28 Juli dengan mengerahkan kekuataan darat dan udaranya. Perang ini nantinya baru berakhir tahun 1945 dengan menyerahnya Jepang pada Perang dunia kedua.
China yang sedang dalam kondisi perang saudara antar kaum nasionalis dengan komunis, tidak berdaya menghadapi serbuan besar – besaran ini.
Kota – kota besar di China berjatuhan. Dalam aksi inilah Jepang melakukan kejahatan perang luar biasa dengan membantai puluhan ribu penduduk kota Nanking dan ratusan ribu lainnya yang diperkosa dan disiksa.
Karena keberutalan inilah di kota ini terkenal dengan sebutan “ The Rape of Nanking”. Nanking adalah ibukota baru Chiang Kai shek setelah Peking direbut Jepang.
Perang di China ini memang berlangsung kejam dan mengorbankan jiwa serta harta benda yang begitu besar, sehingga sampai sekarang sentiment terhadap Jepang masih umum di China.
Sekalipun Jepang berhasil menguasai kota – kota besar di China, mereka tidak mampu menggulung China yang begitu luas dan medan berat di pedalaman.
Perang ini pun mengalami stalemate, kebuntuan yang berlangsung hingga akhir perang dunia kedua. Karena, kealotan China yang sulit dipatahkan, Jepang pun melirik Asia Tenggara yang kaya akan bahan mentah.
4. Persaingan China vs Jepang masa kini
Pada masa saat ini persaingan antara kedua Negara begitu sengit. Bahkan Jepang yang merupakan produsen produk - produk yang sangat berkualitas. Ternyata mampu di saingi oleh China. Namun, mereka bersaing secara sehat walaupun goresan sejarah yang masih membekas tidak akan bisa dihapus sampai kapan pun.
China kini sudah menjadi Negara yang sangat diperhitungkan di dunia baik ekonomi, politik, bahkan dalam bidang olahraga. Dalam bidang ini China mampu menjadi yang terbaik dalam Olimpiade Beijing 2008, dan mampu melahirkan atlit – atlit yang berkualitas seperti Yao Ming ( Basket ), Lin dan ( bulu tangkis ) dan lain – lain. China, mereka mempunyai semangat untuk maju.
Sumber Referensi :
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Majalah Angkasa “ Perang Asia Timur Raya kedigdayaan dai Nippon “ Edisi Agustus 2008.hal ( 9 ), ( 10 ), ( 12 ),(13).

Posting Komentar