The OrtMan : The Legend of Orang Utan

“Aku harus segera, cari dosen Antropologi,” pikir Oge. Aku berlari sepanjang lorong gedung Z, lantainya putih bersih, di dinding gedung terdapat tulisan berupa famplet, atau poster.

Ada juga pengumunan kehilangan kunci motor, dompet, atau STNK. Tapi, aku tak peduli dengan pengumuman itu. Yang aku pedulikan sekarang, adalah nasib untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Aku, begitu terbayang dengan indahnya Paris, atau ramainya, the Big Apple, New York.

Sampailah aku di sebuah ruangan bercat hijau, berornamen Timur Tengah.  Di dinding ruangan terdapat kaligrafi islam yang begitu indah, sebuah meja kayu jati, dan sebuah komputer Apple keluaran terbaru. Disana sudah menunggu dosen Antropologi, Pak Anshari. Ia adalah lulusan Leiden University, Belanda.

“Permisi, pak ?”

“ Oh, kamu silahkan duduk.” jawab, Pak Anshari pria berusia 50 tahun.

“ Ada perlu apa, ge ?” tanya Pak Anshari, dengan ramahnya.

” Begini pak, mengenai beasiswa yang ke luar negeri, apakah pendaftarannya masih dibuka.” jawabku dengan muka tegang dan keringat yang mengucur deras seperti habis lari marathon 30 Km berbicara.

“ Mengenai masalah beasiswa, pendaftarannya masih dibuka. Akan tetapi harus melakukan riset terlebih dahulu. Pilihannya dua, Kalimantan atau Sumatera .“ Kamu mau pilih mana?” Tanya Pak Anshari sembari memberikan brosur kepada ku.

Aku berfikir sejenak. Aku bolak – balik membuka brosur beasiswa. Saat itulah aku seperti mendapatkan ilham. Aku berfikir keras beberapa menit.

“ Bagaimana, Oge ?” tanya Pak Anshari dengan serius.

“ Baiklah, pak. Sepertinya Kalimantan cocok untuk membuat riset tentang hubungan manusia dengan orang utan.” jawabku, sambil menyodorkan brosur pada pak Anshari yang terlihat tersenyum.

“ Dua Minggu lagi, kamu akan berangkat bersama tim riset dari Universitas Dandles. Jadi, jaga kesehatan, dan banyak baca buku – buku yang berhubungan dengan riset kamu.”

“Baik pak, siap laksanakan.” Ku jabat tangan Pak Anshari. Di matanya terpancar kharisma seorang dosen yang jujur dan baik.


23 Oktober 2011

Aku menunggu di kampus. Kampus ku ini bernama Universitas Maestro. Terkenal dengan tingkat akademiknya yang tinggi dan banyak lulusannya yang menjadi sukses. Salah satunya Winx Ridwan, ia adalah Pengusaha dibidang Properti.

Terdapat barisan kursi kosong di taman kampus, aku duduk di dekat pohon asem yang sudah berusia 20 tahun. Suasana saat itu dikampus begitu ramai, bahkan di taman banyak mahasiswa dan mahasiswi yang sedang melakukan  aktivitas, diantaranya diskusi, ngobrol , bahkan pacaran.

Setelah menunggu sekitar 30 menit. Akhirnya mobil jemputan ku tiba. Mobil Bercat biru, bermerk Toyota Rush siap membawaku menuju Surabaya, untuk selanjutnya pergi ke Kalimantan,  tepatnya Pontianak. Mobil biru itu meraung – raung memintaku untuk segera naik. Rektor melepas kepergianku ke Kalimantan, dengan upacara kecil.

Mobil pun meluncur meninggalkan Kota Sumedang yang begitu asri menuju Kota Surabaya.
Berjam-jam perjalanan yang melelahkan. Aku pun tiba di Pelabuhan Tanjung Perak. Aku naik Ferri dan meluncur ke Kalimantan atau terkenal dengan Borneo Island.

Setelah menghabiskan hampir 1 Minggu lamanya mengarungi daratan dan lautan, dari Sumedang menuju Pontianak. Akhirnya aku tiba di tempat tujuan, tempat itu bernama “ The Camp of Orang Utan “.

Setibanya disana, aku langsung bergegas melihat penampungan orang utan, dan mulai berusaha beradaptasi ditempat yang baru. Tempat inilah yang akan menjadi rumah baru ku untuk 6 bulan kedepan.

The Camp of  Orang Utan, adalah rumah penampungan bagi orang utan yang jumlahnya semakin berkurang, karena pemburuan liar dan penebangan hutan. Rumah penampungan ini begitu besar, bahkan Alun – alun Sumedang saja kalah besar daripada rumah penampungan ini.

Terdapat jembatan gantung yang di ikat diatas pohon yang tingginya hampir setinggi Mal – Mal yang ada di Ibu Kota. Biasanya penduduk local disana, sedikitnya membantu rumah penampungan ini, selain dari pemerintah Indonesia dan aktifis pecinta orang utan.

Setelah berkeliling melihat suasana rumah penampungan. Aku bisa beristirahat, kamar ku tidak terlalu besar, juga tidak terlalu kecil. Dindingnya beralas anyaman bambo, atapnya dari daun kelapa, dan palem. Di  dalam kamar hanya ada satu tempat tidur dan satu lemari sedang dari kayu jati dengan ukiran khas jepara. Lampunya hanya 5 whatt. Tidak ada fasilitas internet. Hanya sebuah televisi 21 inch yang ada di ruang tengah yang digunakan untuk menonton berita atau informasi.

Pagi – pagi sekali aku sudah disibukan dengan aktifitas, dari mulai mengamati gerak – gerik orang utan, mewawancarai, hingga memberi makan. Namun, justru hal itu, membuat aku semakin bersemangat. Awan berbentuk Paris, atau New York, seolah mengejekku dan mengajakku untuk segera terbang ke sana.

Aku berrkenalan dengan Tim dari Universitas Dandles. Mereka diantaranya, ada Joseph, William, Hermonie, dan Willhemina. Mereka semua berasal dari Belanda. Namun, yang menarik perhatianku adalah seorang gadis asal Pontianak, namanya Ayu Lestari.

Gadis setengah oriental ini, selain cantik, ia juga pintar. Terbukti ia pernah di kirim untuk menjadi delegasi Indonesia ke Japan, untuk mengikuti Konferensi Global Warming.

“ Perfect Woman,”. Pikirku, sambil menyeruput segelas susu putih cap Bendora.

Aku terkadang selalu berfikir, sungguh beruntungnya aku, bisa berada di Kalimantan. Berharap dapat beasiswa  ke Paris atau New York. Juga bisa bertenu wanita yang begitu menarik perhatianku.

Setelah seminggu berada di Kalimantan. Aku semakin cinta dengan Orang Utan dan Alam. Terutama Ayu Lestari, yang selalu ada di dalam  setiap pikiranku. Bahkan ada orang utan yang sudah sangat akrab dengan ku. Orang utan bernama Wiwir. Berusia 2 Tahun. Asli Kalimantan.

Suatu hari, kejadian yang aneh menimpa diriku. Saat aku terbangun dari tidurku. Aku merasakan sesuatu yang aneh menimpa diriku.  Tubuhku menjadi lebih tinggi, tanganku kekar, kaki ku kuat sekuat baja, dan telingaku seperti memiliki kekuatan super yang sangat tinggi, sehingga aku bisa mendengar pendengaran orang utan. OMG, I’m a The OrtMan. Bagaimana bisa ? seingatku aku tidak mengalami kejadian yang salah.

“ Tidak …, Tidak …, Tidak …, “ Teriakku di dalam Kamar.

Tiba – tiba Ayu Lestari, masuk ke kamarku. Ia tidak kaget melihat perubahan dalam diriku. Ia hanya bilang, “ Gi, kamu adalah orang terpilih untuk menyelamatkan Orang Utan dari ancaman kepunahan. Sudah dua Tahun Terakhir, Perusahaan Domino ingin menghancurkan kamp ini. Ia ingin memperluas perkebunan sawitnya.”

Ayu lalu memberikan koper berlogo Orang Utan, bertuliskan The OrtMan. Aku buka koper itu. Didalamnya terdapat baju batik, celana bokser, dan senjata pamungkas, Keris Durian.

“ Apa, ternyata sekarang aku menjadi The OrtMan,? “ Tanyaku pada Ayu.

“ Ya, kamu adalah The OrtMan, penyelamat Orang Utan dan Alam dari kehancuran. Kamu akan berubah saat kamu mendengar, melihat dan merasakan kerusakan alam dan pembunuhan orang utan. Jadi, saat kamu berubah, pakailah apa yang ada di dalam koper itu. Itulah wardrobe dan senjata mu.” Jawab Ayu sambil tersenyum manis sekali.

“ Tapi, bagaimana bisa aku menjadi seperti ini ?”

“ Ceritanya panjang. Jadi, ketika kamu datang ke sini, aku merasakan kehadiran sosok penyelamat. Dan ternyata itu kamu, Oge Saputra Kusumahdinata. Kau memiliki Cakra yang sangat besar, dibanding yang lainnya. Jadi, ketika kamu tidur. Aku menyelinap masuk ke kamarmu dan menyuntikan serum orang utan. Serum itu akan bekerja selama kamu merasakan adanya ketidak adilan.” Ayu menjelaskan dengan, menggenggam tanganku.

“ Tapi, apakah kamu masih mecintaiku meskipun seperti ini ? “ Tanyaku. Kulihat matanya yang agak sipit, bibirnya yang tipis , pipinya yang merah merona mengangguk setuju.

“ Pasti, aku akan mencintaimu.”

Aku memeluknya, dan seiring dengan tubuhku yang mulai normal kembali.

Enam Bulan sudah berlalu. Aku harus segera bergegas pergi meninggalkan hutan Kalimantan. Pontianak dan Ayu Lestari, Kekasihku. Aku berjanji akan kembali ke sana suatu hari nanti.

Hari – hariku selepas riset itu, dihabiskan untuk menulis proposal. Aku sering berkomunikasi dengan dosenku Pak Anshari. Ia menyetujui proposalku. Akhrinya minggu depan aku akan di wawancara.

Aku telepon Ayu, namun tak ada respon. Perasaanku menjadi tidak enak, pendengaranku seperti melihat kejahatan. Perasaan itu kian menjadi, setelah melihat Televisi, dimana banyak Orang Utan yang mati dibunuh dan Perusahaan Domino merusak Camp penampungan orang Utan. Mataku terbakar, tubuhku tiba – tiba akan berubah. Aku segera berlari, mencari tempat yang sepi.

It’s Superhero Time’s. The OrtMan Is begain. Dengan Baju batik dan celana Bokser serta Keris Durian. Ia lalu menghilang dengan menggunakan jurus “ menghilang tanpa jejak “. Tidak berapa lama, ia sudah berada di Camp itu. Ia berusaha menyelamatkan orang utan yang sudah di kurung dalam kandang – kandang besi untuk dijual ke luar negeri sebagai koleksi para cukong – cukong tak bermoral.

Dengan jurus pamungkasnya, “ Cakaran Orang Utan “. Perusahaan Domino berhasil di pukul mundur. Tapi, ternyata The OrtMan tidak tahu bahwa Ayu, kekasihnya ditawan Ong Eng Ong, pimpinan Perusahaan Domino.

The OrtMan mengajak duel  Ong Eng Ong. Terjadilah pertarungan sengit. Ong Eng Ong rupanya sudah menyuntikan serum Orang Utan, ketika ia menawan Ayu, ia sudah tahu bahwa Ayu mempunyai serum itu. Ong Eng Ong mengetahui hal tersebut, karena ia memiliki mata – mata . dan Rupannya mata – mata itu adalah Mahasiswa Belanda itu.

“ Sial, awas akan ku beri dia pelajaran.” Aku bergumam dalam hati.

Ong Eng Ong berhasil menembak The OrtMan, namun tembakannya hanya mengenai dada sebelah kanan. The OrtMan sangat terdesak. Akhirnya, ia mengeluarkan jurus orang utan dan silat Cikalong dan Cimande. Jurus itu adalah jurus Tapak Dewa Cikalong.

Dengan sekejap Ong Eng Ong terpental. Ia melarikan diri dengan luka parah. Pergi ke Negeri Tetangga. Sebelum ia pergi. Ong Eng Ong berkata, “ All Be Back.”
Lalu aku menjawab, “ All Be There.”

Segera aku berlari melepaskan ikatan tali yang membelenggu Ayu. Kami berpelukan. Ku Kecup keningnya. Aku Antar ke Rumahnya. Aku lalu membebaskan orang utan – orang utan itu.
Setelah selesai semua. Aku lalu memanjat pohon tertinggi disana. Dan berteriak sekencang – kencangnya, “ Save Orang Utan “.

I’m The OrtMan pelindung orang utan dan alam ini.



Example Piagam Penghargaan


Contoh Piagam Penghargaan sebuah even. Nama yang dipakai adalah fiktif.




Film Erin Brockovich (sebuah analisa ringan dan santai)



sumber : internet

Dengan menggunakan alur mundur. Di awal film, Erin Brockovich mendeskripsikan diri pada seorang pimpinan perusahaan untuk mendapatkan pekerjaan.

Lalu, cerita mengulas Erin Brockovich yang mengendarai mobil sedan tua warna orange di jalan, tiba-tiba di perempatan jalan mobil tersebut ditabrak oleh Mobil Jaguar. 

Erin akhirnya meminta Ed untuk menjadi pengacarannya.  Permasalahan ini di bawa ke meja hijau dan Erin gagal menang di pengadilan. 

Di pengadilan, Erin menceritakan bahwa ia memiliki hutang $ 17000, 3 orang anak, pernah menikah dua kali, dan memiliki simpanan di bank hanya $ 74. Dan bagaimana mungkin ia dapat membayar ganti rugi mobil yang rusak. 

Akibat kegagalan di pengadilan, lantas Erin mencari lowongan pekerjaan lewat koran-koran. Tetapi, tidak ada satu pun yang menerima.

Lantas, konflik muncul ketika ia mesti kehilangan salah seorang tetangganya tempat ia biasa menitipkan ketiga buah hatinya.

Lalu, ia mendatangi Ed Masry dan karena merasa kasihan pada Erin. Akhirnya, Erin bekerja di Massary dan Vititoe sebagai pengelola arsip. 

Di tempat kerjanya ini, Erin sering dipandang sebelah mata oleh pegawai disana, sebab pakaian terlalu seronok dan emosi nada bicaranya yang terlampau tinggi. 

Suatu hari ia, saat Erin tengah menidurkan ketiga anaknya. Ia dikejutkan oleh bisingnya suara motor tetangga, George tetangganya itu ternyata diam-diam menyukai Erin. Tetapi, Erin yang emosional tak menghiraukan George.

Konflik demi konflik kian muncul, Konflik terbaru terjadi  ketika Erin dihadapkan pada sebuah kasus dimana ia melihat dokumen rekam medis  dan sengketa lahan milik Donna Jensen dengan PG & E ( Pacific Gas & Electric Company). 

Akhirnya Erin, mendatangi Donna dan ia berbicara banyak dengan Donna mengenai masalah tersebut. Lantas, ia mendatangi Universitas dan menanyakan pada salah seorang ahli tentang Hexavalent Chromium.

Hexavalent Chromium adalah racun yang sangat berbahaya dan merusak lingkungan, terutama lewat air. Erin, kemudian mencari dokumen-dokumen di laboratorium air. 

Konflik kembali muncul, ketika Ed Masary memecat Erin karena ia sudah bolos bekerja selama satu minggu. Erin, pulang ke rumahnya. Tagihan menumpuk dimana-mana, ia mencoba mencari pekerjaan lain, di sisi lain ia semakin dekat dengan George. 

Tetangga barunya ini, berhasil meluluhkan hati Erin dengan menjadi “penjaga” anak-anaknya.

Erin tidak terima dengan pemecatan Ed Masary, ia lantas menjelaskan tentang masalah yang dihadapi. Erin diterima kerja kembali di firma milik Ed, dengan catatan ia mesti melengkapi data-data tentang Hexavalent Chromium

Erin, rajin mendatangi Hinkley, California tempat lahan pencemaran. Ia mendatangi warga satu persatu dan melihat warga yang terkena dampak pencemaran tersebut : ada yang terkena kanker, keguguran bahkan meninggal.

Kegiatan Erin, menjadi sangat sibuk. Ia berbincang kembali dengan Donna, bahwa rumah (Donna) dan lahannya akan dibeli $250.000 oleh PG&E, tetapi justru Elin meminta Donna untuk mengajukan gugatan.

Konflik batin muncul kembali, saat Erin selalu pulang malam dan ia di musuhi oleh anak laki-lakinya, Matthew (10) karena pekerjaanya itu. 

Lantas, Erin meminta Ed Masary untuk mendatangi penduduk di Hinkley, California. Ed meyakinkan para penduduk untuk menggunakan jasanya agar bisa mengugat PG&E karena pencemaran lingkungan. 

Erin terus mencari bukti, mulai dari membawa sampel air, katak yang mati dan mencari dokumen lain di laboratorium air. 

Konflik muncul lagi, ketika Ed merasa ragu apakah ia mampu memenangi gugatan sedangkan PG&E adalah perusahan besar dan bisa jadi, menggunakan firma yang lebih baik. Erin, meyakinkan Ed. 

Di pengadilan, Erin mampu menunjukan kapasitasnya sebagai seorang yang ahli berbicara. 

Dan ketika, perwakilan PG&E melakukan pertemuan dengan Massary & Vititoe. Erin, mampu mengkompori perwakilan PG&E sehingga aksinya ini, mampu membuat aksi class action ini semakin menjadi.

Konflik sedikit mereda, ketika alur film maju menjadi 9 bulan kemudian. Erin, membagikan maklumat tentang class action kepada warga. George semakin gamang dengan ketidakjelasan statusnya di dalam kehidupan Erin.

Suatu hari, konflik antara Erin dan George muncul. George merasa dirinya hanyalah seorang babu, ia meminta Erin untuk berhenti dari pekerjaanya. Namun, Erin menolak. Akhirnya George pergi meninggalkan Erin.

Klimaksnya muncul, ketika Ed tanpa sepengetahuan Erin menjalin kerja sama dengan pengacara lainnya. Erin marah pada Ed. Tapi, Ed berusaha meyakinkan Erin. Lantas Erin meninggalkan kantornya.

Konflik sedikit mereda saat Erin, mendapatkan hadiah mobil baru dari Ed. 

Setelah konflik mereda, kembali muncul konflik saat warga meragukan Erin. Sebab tugas Erin digantikan oleh pengacara baru yang sama sekali, tak paham kasus ini sejak awal.
Erin berusaha meyakinkan Ed. Ed pun mendatangi warga. Ia berjanji akan berjuang, melakukan yang terbaik untuk warga. Warga pun setuju.

Erin sering mendatangi warga, warga menyambut terbuka akan sosok Erin. Banyak warga yang menyetujui  aksi class action itu. Termasuk sosok misterius, Charles Embry yang seorang mantan pegawai PG&E yang disuruh untuk membakar dokumen dan ia lantas memberikan dokumen itu kepada Erin. 

Konflik sedikit, mereda saat sang anak laki-laki Matthew (10) memahami pekerjaan ibunya. Lalu, George datang kembali ke rumah Erin.

Konklusi (solusi), Erin mendatangi Donna. Ia datang memberikan solusi, bahwa propertynya akan dibayar  $ 333 JT, dan setiap keluarga akan mendapakan $ 5 JT. Donna menangis di pelukan Erin.

Akhirnya, Massry & Vititoe menjadi firma yang besar. Sedangkan  Ed Masary, menjadi pengacara yang sangat disegani.

Di akhir cerita, Erin sempat marah pada Ed, lantas Ed memberikan cek kepada Erin. Dan Erin yang masih marah pada  Ed, terkejut dengan nilai Cek $ 2 jt. Erin yang dulunya seorang Ibu Tunggal dengan 3 orang anak (Matthew, Kattie, dan Beth) serta hutang yang banyak. Sekarang menjadi orang paling di hormati dan banyak uang karena kerja kerasnya. (*) 

PERAN VISI SUMEDANG ‘SEHATI’ TERHADAP PEMBANGUNAN

1. Jelaskan konsep revitaslisasi komunikasi pembangunan dari kasus yang anda angkat untuk dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu ?

Pertama, kita menganalisis dari pengertian revitalisasi. Revitalisasi adalah memfungsikan menjadi tempat vital atau penting suatu kawasan, Revitalisasi sebuah kawasan mencakup perbaikan aspek fisik, aspek ekonomi dan aspek sosial. Pendekatan revitalisasi harus mampu mengenali dan memanfaatkan potensi lingkungan (sejarah, makna, keunikan lokasi dan citra tempat) (Danisworo, 2002).

Revitalisasi sendiri bukan sesuatu yang hanya berorientasi pada penyelesaian keindahan fisik saja, tapi juga harus dilengkapi dengan peningkatan ekonomi masyarakatnya serta pengenalan budaya yang ada.

Untuk melaksanakan revitalisasi perlu adanya keterlibatan masyarakat. Keterlibatan yang dimaksud bukan sekedar ikut serta untuk mendukung aspek formalitas yang memerlukan adanya partisipasi masyarakat, selain itu masyarakat yang terlibat tidak hanya masyarakat di lingkungan tersebut saja, tapi masyarakat dalam arti luas (Laretna, 2002).

Kedua, melihat dari visi pembangunan Sumedang. Sumedang memiliki visi pembangunan Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025 adalah ”KABUPATEN SUMEDANG SEJAHTERA, AGAMIS, DAN DEMOKRATIS PADA TAHUN 2025”.

Visi tersebut dapat diringkas menjadi ”SUMEDANG SEHATI”, yang diartikan sebagai kabupaten yang makin kokoh dan berdaya juang tinggi dalam membangun daerahnya.

Visi Kabupaten Sumedang tersebut belum sejalan dengan tingkat permasalahan yang ada. Permasalahan – permasalahan di kabupaten Sumedang tersebut diantaranya :

1. Penduduk sumedang mencapai 1,050 juta jiwa dan PNS mencapai 14 ribuan. (tribunjabar, selasa,22 mei 2012).

2. APBD Sumedang, dari 1 triliyun rupiah. 80 % digunakan untuk belanja pegawai. Sementara 20 % untuk kepentingan publik. (tribunjabar,selasa, 22 mei 2012).

3. Kemacetan yang terjadi di jalan Mayor Abdurahman sekitar Griya Plaza Sumedang.

4. Kualitas jalan : Baik (30,8),Sedang (21,3), Rusak (36,5), Rusak Berat (11,4), Panjang Jalan (796,056).

(Kantor Statistik Kabupaten Sumedang, Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang, 2006 ).

5. Lapangan Pekerjaan yang masih kurang.

6. Pemanfaatan Objek Wisata yang kurang.

7. Kasus Buta Huruf di Kabupaten Sumedang sekitar 7,84 % dari 12,7% jumlah buta huruf di Jawa Barat.

8. Revitalisasi kawasan Tampomas dan Aliran sungai cipeles

9. Sumedang Kota Buludru

Dari kesembilan permasalahan di atas. Tentu harus dicari jalan keluarnya atau di revitalisasikan kembali.
1. Memberdayakan kembali program Keluarga Berencana dengan Motto “ dua anak lebih baik”. Dan sesuai dengan anjuran dari Kementerian Pendayagunaan Avaratur Negara dan Badan Kepegawaian Negara (BKN), menyarankan untuk PNS diatas usia 50 tahun harus dipensiunkan.

2. Dengan mempensiunkan PNS diatas 50 tahun, tentu Anggaran Belanja Pegawai bisa sedikit di tekan. Dan sesuai dengan anjuran Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara komposisi APBD itu harus 50 % : 50 % atau Balance.

3. Kemacetan yang terjadi di jalan Mayor Abdurahman bisa diatasi dengan pelebaran Jalan. Sebab jalan yang ada sekarang dinilai sempit. Atau bisa menggunakan jalur satu arah. Jadi kendaraan dari arah Cirebon yang ingin memasuki kawasan Mayor Abdurahman bisa dialihkan ke daerah Dano, Rancapurut. Tapi, yang paling penting adalah pelebaran jalan.

Sebab kebanyakan terutama di daerah kota, jalan sempit – sempit. Dan dengan dibangunya Jalan tol Cisundawu diharapkan bisa mengurai kemacetan di kabupaten Sumedang.

4. Gubernur Jabar pernah menuliskan Jalan Mulus, Ekonomi Lancar. Hal yang harus dilakukan adalah perbaikan jalan. Dari jalan di kabupaten Sumedang. Ada jalan kabupaten dan ada jalan provinsi. Jadi dana yang di keluarkan melalui dana APBD Sumedang dan APBD Jawa Barat.

Jalan yang rusak di Kabupaten Sumedang, diantaranya di daerah Tomo, Prabu Gajah Agung, dan Cadas Pangeran. Perbaikan jalan ini dimaksudkan untuk memperlancar ekonomi. Sebab Sumedang adalah jalur utama perdagangan yang menghubungkan antara Cirebon dan Bandung.

5. Lapangan pekerjaan di Sumedang masih kurang tercatat perusahaan besar (32), perusahaan menengah (109), sementara perusahaan kecil (1253). (Data BPS Sumedang 2006).

Perusahaan besar itu tercatat hanya ada di daerah Jatinangor (9),Cimanggung (22), dan Rancakalong (1). Untuk itu perlu dilakukan pelatihan wirausahawan untuk mencetak pengusaha – pengusaha baru yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan di Sumedang sehingga bisa mengurangi pengangguran di Sumedang.

6. Objek wisata di Kabupaten Sumedang sangat berpotensi untuk menjadi sumber pendapatan asli di daerah. Akan tetapi saat ini objek wisata di kabupaten sumedang masih terdengar asing di telinga masyarakat baik sumedang sendiri maupun jawa barat.

Oleh sebab itu, promosi – promosi haruslah dilakukan dengan cara mengikuti pameran – pameran. Atau kerja sama dengan Kabupaten yang ada di Indonesia.

Dan adanya rencana menjadikan Sumedang Puser Budaya Sunda bisa dijadikan daya tarik para wisatawan baik domestic atau asing, yakni dengan cara mengadakan even kebudayaan tahunan di Kabupaten Sumedang.

Selain itu di sumedang tepatnya di daerah Jatigede sedang di bangun bendungan / waduk Jatigede yang diyakini akan menjadi waduk terbesar se Asia Tenggara.

7. Mengadakan program wajib belajar dua belas tahun, dan mengadakan latihan – latihan di Balai Pusat Pelatihan ,membuka paket A, paket B, dan paket C di desa – desa di kabupaten Sumedang. Mengadakan perpustakaan keliling dan mengadakan even membaca tahunan.

8. Revitalisasi kawasan gunung tampomas. Saat ini kawasan gunung tampomas telah dieksploitasi secara besar – besaran sehingga menyebabkan kerusakan alam yang parah. Oleh sebab itu, kawasan gunung tampomas akan menutup akses bagi pengeksploitasian alam. Dan menerapkan menjadi kawasan hijau dan objek wisata.

Sebab di puncak gunung tampomas terdapat makam Prabu Siliwangi. Dan dijadikan pusat perkemahan sebagai primadona bagi para pecinta alam. “Leuweung Rusak Rakyat Balangsak, Leuweung Hejo Rakyat Ngejo”.

Revitalisasi sungai Cipeles, saat ini sungai cipeles telah mengalami pendangkalan. Pendangkalan sendiri bisa disebabkan oleh buang sampah sembarangan. Oleh sebab itu, akan dilakukan pengerukan dialiran sungai cipeles dan mensosialisasikan sumedang hijau. Dan bisa saja ke depannya sungai cipeles menjadi objek wisata air di kabupaten sumedang.

9. Sumedang kota Buludru artinya bagaimana cara mengkondisikan kembali sumedang menjadi kota hijau dan bersih dari sampah. Dan nyaman untuk ditempati baik oleh penduduk asli maupun pendatang. Pencapaian Sumedang mendapatkan Adipura di era 90 an seharusnya dijadikan patokan untuk meningkatkan kedisiplinan dalam hal kebersihan. Dan harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, sekolah, di pemerintahan dan lingkungan.

Revitalisasi kesembilan point tersebut nantinya akan coba di sinergikan dengan visi Sumedang yakni, Sehati (Sejahtera, Agamis, dan Dekmoratis) di tahun 2025. Bisa dikatakan Sembilan point tadi merupakan embrio yang bisa menjadi cikal bakal lahirnya Sumedang Tandang Nyandang Kahayang.


2. Apa Strategi Komunikasi yang anda tawarkan dari kasus dari kasus tersebut untuk mengkomunikasikan visi masyarakat yang multicultural?

Menurut Onong Uchyana Effendi “.... strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi”. (1981 : 84).

Selanjutnya menurut Onong Uchjana Effendi bahwa strategi komunikasi terdiri dari dua aspek, yaitu :Secara makro (Planned multi-media strategy) dan secara mikro (single communication medium strategy).
Kedua aspek tersebut mempunyai fungsi ganda, yaitu :
Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal. Menjembatani “cultural gap” , misalnya suatu program yang berasal dari suatu produk kebudayaan lain yang dianggap baik untuk diterapkan dan dijadikan milik kebudayaan sendiri sangat tergantung bagaimana strategi mengemas informasi itu dalam dikomunikasiknnya. (1981 : 67).

Teori-teori lain seperti diungkapkan oleh Melvin L . De Fleur yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendi dalam buku ‘Dimensi-dimensi Komunikasi’, bahwa ada empat teori :

Individual Differences Theory, bahwa khalayak sebagai komunikan secara selektif psikologis memperhatikan suatu pesan komunikasi jika berkaitan dengan kepentingannya, sesuai sikap, kepercayaan, dan nilai-nilainya.

Social Catagories Theory, bahwa meskipun masyarakat modern sifatnya heterogen namun orang-orang yang mempunyai sifat yang sama akan memilih pesan komunikasi yang kira-kira sama dan akan memberikan tanggapan yang kira-kira sama pula.

Social Relationship Theory, bahwa walaupun pesan komunikasi hanya sampai pada seseorang tapi kalau seseorang tersebut sebagai pemuka pendapat (opinion leader), maka informasi isi pesan tersebut akan diteruskan kepada orang lainnya bahkan juga menginterpretasikannya. Berarti opinion leader tadi mempunyai pengaruh pribadi (personal influence) yang merupakan mekanisme penting dapat merubah pesan komunikasi).

Cultural Norms Theory, bahwa melalui penyajian yang selektif dan penekanan pada tema tertentu media massa menciptakan kesan-kesan pada khalayak bahwa norma-norma budaya yang sama mengenai topik-topik tertentu dibentuk dengan cara-cara khusus dengan batas-batas situasi perorangan, yaitu ada tiga :

a. reinforce existing patterns, bahwa pesan komunikasi dapat memperkuat pola-pola yang sudah ada dan mengarahkan orang-orang untuk peraya bahwa suatu bentuk sosial dipelihara oleh masyarakat.

b. create new shared convictions, bahwa media massa dapat menciptakan keyakinan baru mengenai suatu topik yang dengan topik tersebut khalayak kurang berpengalaman sebelumnya.

c. change existing norms, bahwa media massa dapat merubah norma-norma yang sudah ada dan karenanya dapat merubah tingkah laku orang-orang. (1981 : 69).

Strategi komunikasi yang akan dilakukan lebih diutamakan adalah Social Relationship Theory, bahwa walaupun pesan komunikasi hanya sampai pada seseorang tapi kalau seseorang tersebut sebagai pemuka pendapat (opinion leader), maka informasi isi pesan tersebut akan diteruskan kepada orang lainnya bahkan juga menginterpretasikannya. Berarti opinion leader tadi mempunyai pengaruh pribadi (personal influence) yang merupakan mekanisme penting dapat merubah pesan komunikasi).

Contohnya dengan melakukan sosialisasi di pemerintahan – pemerintahan,Kecamatan mensosialisasikan ke desa – desa. Lurah atau Kades mensosialisasikan kepada RW / RT. Selain itu melakukan sosialisasi juga dengan lembaga pendidikan sekolah. Dan bekerja sama dengan LSM atau Organisasi masyarakat.

Selain itu strategi komunikasi bisa dilakukan dengan mengadakan even – even. Misal even gerak jalan atau yang bersifat fun and education. Sebab Efek dari komunikasi itu nantinya adalah : (a) Menyebarkan Informasi, (b) Melakukan Informasi, (c) Melaksanakan instruksi.

Perlu diingat juga dengan banyaknya perbedaan latar belakang budaya, pendidikan, social, dan lain – lain. Maka, para ahli (misal:antropologi atau sosiologi) dilibatkan untuk memberikan masukan. Agar pesan yang akan dikomunikasikan bisa berjalan dengan baik.

Tetapi pada dasarnya, semua teori bisa diterapkan akan tetapi sesuai dengan keadaan. Sebab teori tersebut bisa menjadi jembatan dari gap budaya.


3. Bagaimana strategi komunikasi yang anda lakukan dalam merevitalisasi saluran komunikasi interpersonal dan media massa untuk mengkomunikasikan kasus tersebut ?

Seperti yang sudah saya jelaskan di atas untuk strategi komunikasi yang bersifat interpersonal. Tentunya saya akan lebih menekankan komunikasi bersifat vertical yakni antara atasan dengan bawahan. Maksudnya komunikasi antara Bupati yang mensosialisasikan pesan revitalisasi tersebut kepada camat, lalu camat menyampaikan pesan kepada desa atau lurah, dan seterusnya. Hal ini diharapkan terjadi sifat simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Agar program dan pesan yang ingin disampaikan bisa dilaksanakan dengan baik.

Selain itu juga, saya akan menggerakan kepala – kepala dinas, dan para PNS yang ada di lingkungan pemerintahan Kabupaten Sumedang. Untuk turut serta mensosialisasikan agar bisa berjalan efektif dan efisien. Terutama pesan yang disampaikan bisa sesuai dengan apa yang di komunikasikan oleh komunikator dalam hal ini Bupati atau sebagai pembuat kebijakan revitalisasi.

Dan dalam kasus ini juga saya tidak mengkhususkan pada kasus tertentu. Melainkan langsung kepada permasalahan yang kompleks. Sebab saya sadari kasus yang saya angkat merupakan akumulasi dari ketidaknyamanan saya terhadap proses pembangunan yang ada di kabupaten Sumedang yang bisa dikatakan lambat.

Oleh karena itu komunikasi yang dilakukan secara vertical dan salurannya menggunakan system dua arah diharapkan adanya feed back diantara kedua belah pihak.

Sehingga diharapkan efeknya bisa menyebarkan informasi yang akurat, bisa melakukan informasi yang disampaikan, dan yang paling penting bisa melaksanakan instruksi yang dijalankan sehingga target yang ingin dicapai bisa memenuhi target.

Kemudian bagaimana dengan saluran komunikasi media massa itu sendiri.

Di Kabupaten Sumedang tercatat ada beberapa media massa baik cetak maupun elektronik. Diantaranya media cetak : Koran Sumedang, Sumedang Ekspress, Radar Sumedang. Lalu Media Elektronik, Radio : Radio Erks, Radio Yusan, Radio Citra. Televisi : ParTV.

Media massa tersebut tentu saja harus siap untuk mensukseskan program tersebut. Sebab institusi media merupakan salah satu sumber kekuatan dalam merubah sikap, nilai dan perilaku. Peran media massa sendirikan kan ada 3, (1) Memperkuat proses pembangunan (2)Tidak berkaitan dengan proses pembangunan (3) Memperlambat proses pembangunan. Tentunya diharapkan media massa yang ada di sumedang ikut serta untuk memperkuat proses pembangunan sesuai dengan apa yang ada dalam point (1).

Kehadiran media massa sangat penting sebab kehadiran media massa bisa menjadi media pendidikan, penyampai informasi yang efektif bagi masyarakat. Sifatnya yang mampu menjangkau daerah terjauh dan terpencil bisa menjadi keuntungan memanfaatkan media massa.

Oleh sebab itu, saya akan berusaha memanfaatkan media massa untuk memberikan informasi mengenai revitalisasi ini dengan cara.

1. Memanfaatkan media massa saya akan mencoba membuat iklan layanan masyarakat yang menginformasikan revitalisasi tersebut dengan komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah ini dimaksudkan agar masyarakat yang kurang paham mengenai revitalisasi ini bisa menanyakan secara langsung.

2. Memanfaatkan radio atau televisi dengan cara mengadakan diskusi atau seminar. Hal ini bertujuan agar masyarakat lebih paham dan mengerti. Dan supaya masyarakat dilibatkan dalam program revitalisasi tersebut. Misal dalam revitalisasi point yang ke 8 dan 9 tentang revitalisasi kawasan gunung tampomas dan mengembalikan sumedang menjadi kota buludru.

Keterlibatan masyarakat ini sangat penting sekali. Karena Visi SUMEDANG SEHATI
(SEJAHTERA, AGAMIS, dan DEMOKRATIS ) itu pada dasarnya dilakukan untuk kepentingan bersama yakni dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.

Jadi, ironis sekali jika sampai rakyat tidak diajak berpartisipasi. Mengajak rakyat / masyarakat berparitisipasi sama hal nya denga memberikan penghormatan dan penghargaan terbesar pemerintah untuk rakyatnya.

Oleh karena itu radio dan televisi menjadi kekuatan penting dibalik penyebaran informasi secara persuasif agar dapat melakukan informasi tersebut dan pada akhirnya bisa melaksanakan instruksi sesuai dengan informasi. Dan perlu digaris bawahi juga mutual understanding sangat penting agar ada hubungan sinergi antara pemerintah dengan masyarakat.

4. Jelaskan analisa anda, apakah revitalisasi tersebut memiliki pengaruh moderenisasi pada masyarakat ?

Tentu saja pengaruh moderensisasi pasti ada. Akan tetapi menurut Etzioni dan Halevy menyatakan transisi dari keadaan tradisional menjadi moderenitas ditandai oleh :

1. Revolusi demografis

2. Menurunya ukuran dan pengaruh keluarga

3. Menurunya pengaruh agama

4. Terbukanya system stratifikasi social

5. Munculnya budaya massa (pendidikan dan komunikasi)

6. Munculnya perekonomian pasar dan industrialisasi

7. Peralihan dari struktur feodal atau kesukuan ke struktur social yang birokratik.

Untuk meredam moderenisasi yang kebablasan apalagi point 3. Sebab point yang ke tiga tidak sesuai dengan Visi Sumedang SEHATI terutama yang berkaitan agamis.

Oleh karena peran agama sangat diperlukan sekali baik itu di keluarga maupun lingkungan. Bagaimana pun sumedang tidak akan terlepas dengan yang namanya globalisasi atau menurut Anthony Giddens yakni terjadinya peningkatan kesalingtergantungan antar masyarakat di dunia.

Globalisasi ditandai dengan begitu pesatnya teknologi dan komunikasi. Oleh karena itu untuk bersaing dengan kota – kota lain maka mau tidak mau sumedang harus mengikuti perkembangan teknologi dan komunikasi.

Yang ditakutkan adalah yang ketujuh point diatas adanya transisi keadaan tradisional menjadi modern. Tetapi, tidak perlu di khawatirkan sebab Visi Sumedang SEHATI tentu saja sudah dipertimbangkan matang – matang proses perencanannya.

Diantaranya salah satunya, point ke 6 yakni Sumedang Puser Budaya Sunda. Tentu saja diharapkan dengan merevitalisasi Sumedang Puser Budaya Sunda diharapkan keadaan tradisional baik itu dalam berbudaya bisa mempertahankan tradisi sunda, tujuanya untuk menyaring unsur – unsur negative dari moderenisasi.

Dan pemerintah juga perlu untuk mensosialisasikan tentang pemahaman moderenisasi yang positif. Yakni moderenisasi yang bisa membawa perubahan baik secara ekonomi, pemikiran, politik, social untuk sebuah pembangunan yang baik di kabupaten Sumedang. Caranya dengan menanamkan nilai – nilai baik di  lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.

5. Bagaimana pula analisa anda, apakah revitalisasi tersebut dapat menciptakan perubahan social pada masyarakat? Menurut prediksi anda apa yang akan terjadi ?

Ya, perubahan social sendiri memiliki pengertian adanya perubahan pada struktur social dari suatu masyarakat – dimana pola hubungan social yang lama digantikan oleh pola hubungan social yang baru di dalam suatu masyarakat. Perubahan social disini adalah perubahan dimana masyarakat diajak untuk menyadari akan pentingnya kebersamaan, kerukunan, dan tenggang rasa dan ringan sama dijinjing berat sama di pikul.

Dalam visi SUMEDANG SEHATI yang mengusung Sejahtera, Agamis, dan Demokratis. Masalah – masalah yang ada dibawah ini, jika diselesaikan maka akan menyebabkan terjadinya perubahan social;

*Penduduk sumedang mencapai 1,050 juta jiwa dan PNS mencapai 14 ribuan. (tribunjabar,selasa,22 mei 2012).

*APBD Sumedang, dari 1 triliyun rupiah. 80 % digunakan untuk belanja pegawai. Sementara 20 % untuk kepentingan publik. (tribunjabar,selasa, 22 mei 2012).

*Kemacetan yang terjadi di jalan Mayor Abdurahman sekitar Griya Plaza Sumedang.

*Kualitas jalan : Baik (30,8),Sedang (21,3), Rusak (36,5), Rusak Berat (11,4), Panjang Jalan (796,056).
(Kantor Statistik Kabupaten Sumedang, Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang, 2006 ).

*Lapangan Pekerjaan yang masih kurang.

*Pemanfaatan Objek Wisata yang kurang.

*Kasus Buta Huruf di Kabupaten Sumedang sekitar 7,84 % dari 12,7% jumlah buta huruf di Jawa Barat.

*Revitalisasi kawasan Tampomas dan Aliran sungai cipeles

*Sumedang Kota Buludru

Misalnya,: pemanfaatan objek wisata yang kurang.

 Dengan berhasil memanfaatkan objek wisata yang baik. Maka akan terjadi perubahan social ditandai dengan banyaknya pedagang – pedagang atau rumah – rumah penduduk yang dekat dengan objek wisata menjadi tempat penginapan.

Tentu saja hal ini bisa membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat. Dan sesuai dengan pengertian revitalisasi itu sendiri yakni peningkatan ekonomi itu sendiri.

Dan perubahan social yang terjadi misalnya : orang yang asalnya pengangguran bisa memanfaatkan objek wisata menjadi ladang usaha. Caranya: dengan menjual cendramata maka ini bisa dilihat sebagai suatu proses perubahan social.

Contoh lain : pengentasan kasus buta huruf

Dengan bisa mengatasi permasalahan buta huruf. Diharapkan banyak orang yang mampu melek huruf dan tidak menjadi orang bodoh. Perubahan sosialnya mungkin saja setelah ia tidak menjadi buta huruf. Ia bisa mencari pekerjaan yang sesuai dengan apa yang dia inginkan.

Dan yang akan terjadi menurut prediksi saya adalah ketika perubahan social berlangsung positif. Maka hasil yang akan dicapai pun akan positif.

Terutama perubahan social bisa meningkatan ekonomi ini sesuai dengan VISI SUMEDANG SEHATI yakni SEJAHTERA. dan kedepannya saya mendukung VISI “SEHATI” sebagai sebuah proses revitalisasi kabupaten Sumedang ke arah yang pembangunan yang lebih maju.

Sehingga tujuan komunikasi pembangunan yakni : menghapuskan kemiskinan, pengangguran, dan ketidakadilan bisa tercapai sebuah pemahaman dan wawasan pengetahuan dan keterampilan berfikir demi kemajuan sumedang.





Referensi :
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/03/definisi-revitalisasi.html
diakses jam 08.13  tanggal 26/5/2012

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3778/1/komunikasi-mukti.pdf
 diakses 26/05/2012  jam 8.18

http://kampuskomunikasi.blogspot.com/2008/06/strategi-komunikasi.html
diakses 26/05/2012 jam  8.29

http://bappeda.sumedangkab.go.id/aplikasi/profda/visimisibup.php
diakses 26/5/2012 jam 8.33


Dari Tampomas Menuju Rinjani Episode 10 Tamat


Jam sepuluh malam lewat dua belas menit kami naik kereta Bisnis Mutiara, menuju Surabaya. Jam lima pagi sampailah di Surabaya. 

Tiket yang kami beli menuju Bandung adalah tiket terusan tanpa tempat duduk, terpaksa kami berdiri lebih dari 200 km. 

Ilham berdiri dan jongkok di dekat gerbong.”Pas di Jember, baru dapet tempat duduk,”ujar Ilham lega. 

Jam sepuluh malam atau lebih dari 16 jam di kereta kami akhirnya sampai juga di Bandung. Tanah Sunda sudah kami injak kembali tepatnya di tatar Parahyangan, Bandung.

Menunggu jemputan, kami makan nasi goreng pedas. Sehabis makan, jemputan datang dan segera membawa kami menuju kota tercinta, awal petualangan : Sumedang.

“Tidak ada penyambutan. Semua sepi. Tapi kami tetap bangga dan bahagia. Ekspedisi Khanoman Sumedang “Dari Puncak Tampomas menuju Puncak Rinjani” telah selesai kami laksanakan. Hidup Sumedang! Hidup Khanoman Sumedang!,” Pungkas Restu A. Wiratanumanggala bangga.

Tamat

Dari Tampomas Rinjani Episode 9

Hari Ketujuh, kami harus segera meninggalkan Rinjani dengan segala keajaibannya: Savana, danaunya, atau puncaknya. “Hal yang paling berkesan di Rinjani, ketika melihat bayangan orang yang shalat. Begitu panjang,”ujar Restu.

Pukul enam pagi mereka naik ojeg yang ditukar dengan uang 75ribu rupiah. Ojeg melaju menuju terminal Kecamatan. Warga Flores sedang ramai gerak jalan menyambut  HUT RI. Sesampai di terminal kami segera menaiki Elf menuju Mataram. 

3,5 jam perjalanan menuju Mataram. Kami dijamu oleh warga Sumedang yang bekerja di Dinas Kehutanan di Mataram, Ismail Tansar. Plecing kangkung membuat kami ketagihan selain rasanya mantap juga enak. 

Selepas makan kami diantar menuju pelabuhan. Jangan heran jika dipelabuhan kami ditanya orang,”mas boleh lihat karcisnya nggak?” ujar salah seorang calo. Itulah trik calo yang memanfaatkan situasi di tengah kepadatan.

Dengan cara melihat tiket seseorang lalu tiket tersebut dianggap palsu dan penumpang mesti membeli karcis dari mereka yang harganya sangat mahal.

Tapi, hal itu tak dirasakan kami sebab pak Isamil Tansar memberikan tiket gratis bagi kami anggota tim ekspedisi Khanoman menuju pulau Bali, tepatnya  Pelabuhan Padang Bai. 

Tak ada yang berkesan lagi dalam perjalanan pulang kali ini. Hanya saja kami, bertemu dengan teman sesama pendaki yang kami temui di Rinjani dulu, Iwan namanya.

Setelah berunding. Akhirnya tim, pun menginap satu hari di pulau dewata, Bali. Hanya satu hari. Tim diajak berkeliling di sekitar pantai Kuta, dan yang paling sulit di Bali adalah menemukan Makanan Halal. “Sepanjang jalan warung daging Babi mewarnai,” ujar Ilham 
untungnya ia seorang vegetarian. Makanan dengan tahu dan tempe sudah cukup bagi Ilham.

Jalan-jalan malam Bali (doc. khanoman adventure)


Sepanjang malam, dihabiskan di Bali. Keesokan harinya mereka menyebrang menuju Banyuwangi. Tidak lama saat menyebrang hanya 30 menit saja.

Tetapi, manajemen waktu sangatlah penting, kami telat 5 menit saja kereta api yang membawa kami menuju Surabaya sudah berangkat. Terpaksa kami menunggu, kami mencari warnet untuk membunuh kebosanan. “Lumayan sambil update status,” ujar Ilham yang mengaku semenjak di Rinjani akses komunikasi jarang dilakukan. 

Bersambung...

Dimensi Waktu Dalam Komunikasi AntarBudaya


sumber : internet


Waktu adalah elemen yang sangat penting bagi kehidupan. Bahkan di dalam Al Qur’an banyak ayat yang membahas tentang waktu. 

Ada 'Wad Duha' (ketika matahari sepenggalan naik), atau surat Al Ashr (Demi Masa). Bahkan ada umpama yang mengatakan bahwa, “Apabila hari ini lebih buruk daripada hari kemarin (celaka), apabila hari ini sama dengan hari kemarin  (rugi), dan apabila hari ini lebih baik daripada hari kemarin (untung)”.

Sekilas saya mendefinisikan tentang waktu. Dan apa yang dimaksud “Dimensi Waktu Dalam Komunikasi AntarBudaya.” Saya mencoba merangkum tema diatas, dari buku “Komunikasi AntarBudaya: Panduan Berkomunikasi Dengan Orang – Orang Berbeda Budaya”.

Perbedaan konsepsi waktu, perwaktuan dan tempo khusus dari kelompok – kelompok budaya dibicarakan sebagai dimensi komunikasi antarbudaya. Waktu sebagai variable penting dan serba meliputi, yang mendasari semua situasi komunikasi intercultural.

Aspek utama temporalitas manusia dijelaskan dan dihubungkan dengan situasi dan kondisi antarbudaya. “Perilaku temporal“, dapat digambarkan oleh taksonomi. 

Taksonomi ini disarankan untuk digunakan sebagai alat untuk mengamati, menganalisis, dan menelaah hal mengalami waktu (kronemika) dari komunikasi antarbudaya.

Menarik untuk dicermati, akhir – akhir ini (atau mungkin sudah ada sejak lama). Masyarakat Indonesia terkenal dengan jam karetnya “Ngaret“. Artinya pada saat berjanji dengan waktu yang sudah disepakati. Terkadang mengundurkan waktunya, entah itu 30 menit, 1 jam , 2 jam, dan seterusnya. Hal ini justru menjadi hal yang “Wajar“ di Indonesia. 

Padahal apabila kita melakukan bisnis dengan orang lain maka berapa jumlah kerugian yang akan hilang karena “ngaret” tersebut. 

Apakah ngaret ini karena kebiasaan sehingga sudah menjadi budaya ataukah hanya sekedar “penyakit” individual. 

Karena tidak semua orang melakukan “ngaret”. Hal ini perlu diteliti dan ditindak secara lebih lanjut. Dan Taksonomi bisa dijadikan alat untuk mengamati, menganalisis, dan menelaah hal mengalami waktu.

Taksonomi dapat digunakan untuk menganalisis dan menelaah perilaku waktu dan lingkungan waktu dari berbagai bentuk interaksi. Di bawah ini sangat berkaitan satu sama lain dan hierarki tingkat perilaku temporal tidak selalu dianjurkan :

Dorongan Waktu ( Temporal drives )

Petunjuk Waktu ( temporal Signal )

Sinyal Waktu ( Temporal Signal )

Perkiraan waktu ( temporal estimates )

Lambang waktu ( temporal symbolis )

Kepercayaan Waktu ( temporal beliefs )

Motif waktu ( temporal motives )

Penilaian waktu ( temporal judgment )

Nilai Waktu ( temporal values )

WAKTU MENENTUKAN HUBUNGAN ANTARMANUSIA. POLA HIDUP MANUSIA DALAM WAKTU DIPENGARUHI OLEH BUDAYANYA :

1. WAKTU POLIKRONIK:  Memandang sebagai suatu putaran yang kembali dan kembali lagi. Mereka cenderung mementingkan kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam waktu ketimbang waktu itu sendiri, menekankan keterlibatan orang-orang dan penyelesaian transaksi ketimbang menepati jadwal waktu.

2. MONOKRONIK: Memandang waktu sebagai berjalan lurus dari masa silam ke masa depan dan memperlakukannya sebagai entitas yang nyata dan bisa dipilah-pilah, dihabiskan, dibuang, dihemat, dll. ( Dadan Anugerah : Dimensi Waktu Dalam KLB ).

Oswald Spengler berkata, “ Makna yang secara intuitif diterapkan pada waktulah yang menyebabkan satu budaya dibedakan dari budaya yang lain” ( 1926 : 130 ). Pandangan bahwa temporalitas satu budaya lebih baik dari temporalitas budaya yang lain tampak sebagai dasar utama persepsi antarbudaya terhadap inferioritas dan superioritas.

Jika suatu kelompok budaya menganggap bahwa “waktu mereka” lebih tinggi dari pada waktu, perwaktuan, dan tempo kelompok budaya lain; maka mereka telah meletakkan dasar untuk lebih menyukai aspek – aspek budaya berkenaan dengan ruang, penetapan ruang, dan gerak lewat ruang. Bahkan bahasa bisa dikaitkan dengan pandangan superioritas dan inferioritas waktu.

Falsafah Cassirer yang secara meluas diterima dan dihormati mempunyai praduga kasar bahasa – bahasa yang “maju adalah bahasa yang lebih terperinci dalam Zeitworternya (kata waktu ) dari bahasa – bahasa yang kurang maju. ( Cassirer 1953:215-226 ).

Dalam Buku “Politik Panjat Pinang” karya Komaruddin Hidayat, dikatakan bahwa ada teori, secara antropologis bangsa ini tergolong sebagai the defeated culture. Sebuah bangsa yang ditakdirkan Tuhan untuk selalu kalah. Kemudian Teori ini dibantah, karena Tuhan tidak akan mengubah suatu kaum, bila mereka tidak mengubah nasib suatu kaum, bila mereka tidak mau mengubah nasib dirinya. 

Yang lain berpendapat, ini semua akibat dimanja alam yang subur sehingga menjadi malas. Yang lain lagi berpendapat, karena tidak mengenal siklus empat musim, bangsa Indonesia tidak terbiasa membuat perencanaan dan antisipasi ke depan sebagaimana mereka yang mengenal musim salju yang mencekam. 

Lainnya menyebutkan, kehancuran mental bangsa ini akibat terlalu lama dijajah sehingga suasana batinnya selalu ingin marah, memberontak, mencari jalan pintas, dan mereka hanya tunduk pada pemimpin yang kuat. 

Akibat, lama dijajah, baik oleh kekuatan asing maupun pemerintahan sendiri, masyarakat tidak memilki tradisi hidup teratur dan disiplin kecuali diancam dengan senjata. ( 2006:75 ).

Pernyataan diatas ada benarnya juga, apabila dilihat dari sudut pandang saya sebagai pengamat, memang Indonesia cenderung kepada sifat “malas” sehingga sifat tersebut bisa mempengaruhi budayanya. Dan dikaitkan lagi dengan tradisi “ngaret” maka bisa saja “ngaret” adalah sub bagian dari malas sehingga masyarakat tidak hidup teratur dan disiplin. 

Dimensi Waktu terhadap Komunikasi Antar Budaya juga bisa dilihat pada masyarakat Bali saat ini, dulu sekitar tahun 1920 atau 1930, wanita bali masih mengenakan baju tradisionalnya sedangkan “maaf” payudaranya masih terlihat. Tapi, sekarang wanita Bali saat ini mengenakan baju tradisionalnya dengan tertutup. Hal ini bisa menunjukan bahwa ada sebuah proses budaya dari waktu ke waktu.

Keajegan citra masa depan satu kelompok budaya mungkin dapat mencegah atau menghalangi anggota kelompok budaya tersebut untuk memikirkan hal yang ada kaitannya dengan perencanaan atau berbagi cara berharap. 

Aspek penting lainnya dari dimensi waktu berkenaan dengan cara bagaimana dan sejauh mana menjaga waktu yang objektif digunakan dan bagaimana hal demikian mempengaruhi kecepatan waktu (temporal pacing) dan pola – pola waktu dalam budaya tertentu. Yang lebih penting lagi bagaimana kendala dan kendali waktu objektif dapat mempengaruhi orang dari berbagai budaya dengan orientasi waktu yang berlainan.



Referensi :

Hidayat, Komaruddin.”Politik Panjat Pinang:Di Mana Peran Agama ?”.Jakarta: Kompas, 2006.

Mulyana, Deddy dan Jalaluddin Rakhmat. “ Komunikasi AntarBudaya : Panduan Berkomunikasi dengan Orang – Orang Berbeda Budaya .” Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005.

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007.

Dari Tampomas menuju Rinjani Episode 8


Taman Nasional Gunung Rinjani (doc. Khanoman Adventure)

Akhirnya sampai juga mereka di Pos 2, disini ada banyak air dan ada warung juga. Pemilik warung sempat bercerita, bahwa disini banyak orang utan (sebutan bagi hantu). “Hati-hati kalau ada yang ngajak ngobrol, bisa-bisa itu orang utan. Bisa-bisa kalian disesatkan,”ujar pemilik warung.

Dzikri dan Ilham bercerita, bagaimana, salah satu anggota tim pendakian lain pernah ada yang kesurupan,”di anggota yang lain ada yang kesurupan. Untungnya tidak sampai terjadi apa-apa,”ujar Ilham dan di amini oleh Dzikri.

Setelah mendengarkan cerita tersebut, Anggota tim semakin merapat. Kerenggangan yang sempat terjadi kini mulai sedikit cair. Cair karena ketakutan dan misteri. Waktu sudah mulai menyusut, matahari mulai tenggelam.

Keberuntungan bagi anggota tim yang membawa bunga abadi. Sebab petugas jaga sudah lepas tugas, maka otomatis pemeriksaan ransel tak akan terjadi. Kalau saja pemeriksaan terjadi dan didalam ransel kami ada bunga abadi. Matilalah.

Sebab, bunga  abadi ini dilindungi oleh pemerintah. Ketahuan membawa bunga edelwis maka hukumannya denda atau penjara. Tapi, bunga abadi masih saja diperdagangkan terutama di daerah wisata Bromo.

Pukul sembilan malam, sampailah kami di gerbang Taman Nasional Rinjani. Perjalanan yang benar-benar menguras tenaga, mental, dan emosi. 12 jam lebih diperjalanan membuat kami semua begitu lega.

Meski Ilham merasa perjalanan ekspedisi ini tak bisa dinikmati. “Terlalu cepat, manajemen waktunya masih buruk. Mungkin karena kami masih jarang melakukan ekspedisi bersama.”ujar Ilham meradang.

Meski begitu, semua bersyukur perjalanan ekspedisi akan segera berakhir. Artinya, Ilham akan segera mendaftar ke Universitas, Ade Rian akan kembali kerja, Adhit kembali ke kampus, Restu kembali berwirausaha, dan Dzikri kembali ke kehidupan normalnya.

bersambung...

History China dan Jepang


sumber: internet


1.Tentang China

China dalam kamus besar bahasa indonesia, bisa bermakna (negeri, tanah), Tiongkok; Tionghoa.

China merupakan Negara dengan wilayah yang sangat luas di dunia dan memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia disamping India. 

Negara ini memiliki objek – objek wisata yang sangat terkenal di dunia yaitu Tembok Rakyat China. Tembok Rakyat China merupakan salah satu peninggalan sejarah yang termasuk kedalam tujuh keajaiban dunia. 

Binatang kas China adalah panda. China terkenal dengan sebutan tirai bambo.  Mengapa disebut sebagai Negara tirai bamboo? karena China menganut paham komunisme dan seolah – olah negaranya tertutup bagi Negara lain.

Namun, lambat laun China mampu membukakan diri dan bersaing dengan Negara lain disegala  bidang. Contohnya dalam bidang ekonomi, China mampu bersaing dengan Jepang, Amerika dan Negara maju lainnya. Alat – alat elektronik berasal dari China mampu menjadi salah satu barang yang bertahan di pasaran. Seperti: Motor Jialing dan lain –lain.

2.Persaingan  China vs Jepang Bagian Pertama

Taukah anda? Sebelum bersaing dengan Negara lain pada saat ini. Ternyata China pernah terlibat perang dengan Jepang. 

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, perang bisa mempunyai makna  yaitu, permusuhan 
(pertempuran dsb) bersenjata antara negara (bangsa, tentara) dengan Negara (bangsa, tentara); perjuangan , perkelahian (mengadu tenaga,dsb).

Awal mula terjadinya pertikaian karena ambisi Jepang yang sedang mencari sumber daya alam dan perluasan wilayah untuk memperkuat pertahanan. Pada abad ke – 19 Jepang, melihat China dan Korea semakin rapuh kekuatannya, baik bidang politik maupun militer. Hal inilah yang berusaha dimanfaatkan oleh para pemimpin militer dan industri jepang menjadi suatu kesempatan.

Kesempatan pertama diperoleh tahun 1872, ketika pelaut Jepang dibunuh oleh penduduk Pulau Formosa (Taiwan kini), yang merupakan bagian dari China. Jepang menuntut kompensasi  atas kejadian tersebut. China pun membayar tuntutan itu dan hal itu membuktikan bahwa kekuatan Jepang mulai di perhitungkan.

Tahun 1894 Jepang merasa semakin kuat dan ingin menjajal kekuatan itu secara nyata. Maka Jepang bersiap untuk berkelahi dengan China sewaktu atas permintaan Korea. 

China mengirim pasukan untuk membantu memadamkan gerakan Revolusi Tiongkok di negeri tersebut. Namun Jepang juga ikutan mengirimkan tentaranya ke Korea dan menuntut Korea melakukan reformasi pemerintahan dengan bantuan Jepang.

Tatkala China menunjukan sikap tidak bersedia bekerja sama dengan Jepang, maka perang pun tak terhindarkan. Tentara Jepang yang terlatih, lebih modern, dan dengan pemimpin yang professional, berhasil mengalahkan pasukan China di setiap pertempuran.

Hanya dalam beberapa bulan saja seluruh Korea diduduki Jepang, termasuk Manchuria yang merupakan milik China dan merebut semenanjung Liaotung (kini Liaodong) di Manchuria Selatan. 

Armada China pun disapu  dalam pertempuran laut. Perang ini diakhiri dengan Perjanjian Shimonoseki, yang mewajibkan China membayar kompensasi besar kepada Jepang serta kehilangan haknya atas Liaodong, Formosa, dan kepulauan Pescadores yang terletak diantara Formosa dengan daratan China.

3. Persaingan China vs Jepang bagian kedua

Sikap agresi Jepang terhadap China akhirnya meletup juga lewat apa yang dinamakan “ Insiden jembatan Marco Polo “. 

Insiden yang terjadi pada tanggal 7 Juli 1937 terjadi sewaktu satu kompi pasukan Jepang berniat memasuki kota kecil Wanping di  luar ibukota Peking dengan paksa, dalihnya mau mencari seorang anggota yang hilang. 

Niat mereka ditolak oleh tentara China yang menjaga jembatan itu, sehingga terjadi tembak – menembak. 

Insiden ini disengaja atau tidak disengaja dijadikan Jepang untuk melancarkan agresi terhadap China, yang dilancarkan mulai 28 Juli dengan mengerahkan kekuataan darat dan udaranya. Perang ini nantinya baru berakhir tahun 1945 dengan menyerahnya Jepang pada Perang dunia kedua.

China yang sedang dalam kondisi perang saudara antar kaum nasionalis dengan komunis, tidak berdaya menghadapi serbuan besar – besaran ini. 

Kota – kota besar di China berjatuhan. Dalam aksi inilah Jepang melakukan kejahatan perang luar biasa dengan membantai puluhan ribu penduduk kota Nanking dan ratusan ribu lainnya yang diperkosa dan disiksa.

Karena keberutalan inilah di kota ini terkenal dengan sebutan “ The Rape of Nanking”. Nanking adalah ibukota baru Chiang Kai shek setelah Peking direbut Jepang. 

Perang di China ini memang berlangsung kejam dan mengorbankan jiwa serta harta benda yang begitu besar, sehingga sampai sekarang sentiment terhadap Jepang masih umum di China.

Sekalipun Jepang berhasil menguasai kota – kota besar di China, mereka tidak mampu menggulung China yang begitu luas dan medan berat di pedalaman. 

Perang ini pun mengalami stalemate, kebuntuan yang berlangsung hingga akhir perang dunia kedua. Karena, kealotan China yang sulit dipatahkan, Jepang pun melirik Asia Tenggara yang kaya akan bahan mentah.

4. Persaingan China vs Jepang masa kini

Pada masa saat ini persaingan antara kedua Negara begitu sengit. Bahkan Jepang yang merupakan produsen produk -  produk yang sangat berkualitas. Ternyata mampu di saingi oleh China. Namun, mereka bersaing secara sehat walaupun goresan sejarah yang masih membekas tidak akan bisa dihapus sampai kapan pun. 

China kini sudah menjadi Negara yang sangat diperhitungkan di dunia baik ekonomi, politik, bahkan dalam bidang olahraga. Dalam bidang ini China mampu menjadi yang terbaik dalam Olimpiade Beijing 2008, dan mampu melahirkan atlit – atlit yang berkualitas seperti Yao Ming ( Basket ), Lin dan ( bulu tangkis ) dan lain – lain. China, mereka mempunyai semangat untuk maju.



Sumber Referensi :

Kamus Besar Bahasa Indonesia 

Majalah Angkasa “ Perang Asia Timur Raya  kedigdayaan dai Nippon “ Edisi Agustus 2008.hal ( 9 ), ( 10 ), ( 12 ),(13).

Pengantar Sejarah Barat


sumber: internet


Apakah arti Sejarah itu?

Apakah arti Barat ?

Mengapa Barat?


1. Apakah arti Sejarah adalah Peristiwa masa lalu (kehidupan manusia), segala aktivitas Budaya, Ekonomi, Politik.

2. Apakah arti Barat, yang pertama kali mengucapkan Barat adalah Bangsa Mesopotamia. Meso berarti tengah >Barat =West ( Tempat matahari terbenam ). Mesopotamia diapit dua sungai tigris dan eufrat.

Lahirnya Astronomi adalah ilmu perbintangan. 

>Kebudayaan Mesir Kuno. 

* Pusat peradaban dunia di Irak,Siria, Mesir.

>  Near Eastern Civilization adalah di Irak.

> Far Eastern Civilization adalah di Tiongkok.

> Western Civilization adalah di Barat.

3. Mengapa Barat pegang pengaruh dunia

Menurut Prof. Jan Romein menyangkal factor2 :
@ Geografis:

> Iklim

> Luas Wilayah
@ Demografis

@ Ethnologi

@ Jiwa Eropa……?

Jawabannya adalah harus menulusuri Sejarah Kuno.

Eropa merupakan perluasan Asia ( Eurasia ).

Rusia merupakan Ras Slavia.

Periodisasi Sejarah Eropa.

I. Zaman Yunani Kuno : Yunani,Romawi

II. Abad pertengahan : Romawi 479 – Century 15

III. Zaman Modern : 15/16
Humanisme

Renaisance + Islam

Protestanisme 

Aufklarung ( Pemikiran ) Century 17

Liberalisme

Nasionalisme Century 14

Revolusi Industry Century 18

Imperialisme

Revolusi Perancis dll. tahun 1850

>Tiap unsur diatas bersama-sama menciptakan jiwa Barat

>Produk dari Sejarah

Isi Peradaban Barat :

@ Mengajarkan Kehidupan Bermasyarakat 

@ Tradisi Graeco-Roman: Tradisi Yunani – Romawi
*Bahasa

        *Sastra

*Filsafat

*Seni

*Arsitektur

*Hukum

Konsep konsep politik as monarki, Aristrokrasi, Demokrasi.

@ Ajaran tentang Spiritualitas dan Etika.

@Konsep Sosialisme, Surealisme, Individualisme, Nasionalisme.

>uu no 2 tahun 1945 = mengatur lembaga lembaga Negara.

Sejarah yaitu Ilmu yang mengenai data-data.

Arkeologi yaitu Ilmu yang meneliti dan menelaah tentang benda-benda kuno.

Akibat : @.ide missionary *semangat perang suci.

       @.sifat ekspansi *bangsa eropa berkelana keluar batas.

                  * Tanah baru atas nama Amerika.

Penduduk Eropa atas nama Caucasian.

Bahasanya sebagai Indo-Eropian ( ARIA ).

- A big family dari suatu bangsa.

Agama Nasrani, Protestantisme, Aufklarung, Revolusi Industri, Revolusi Perancis.

*1429 columbus = Ekspansi ke Amerika.

( AP )=Middle Ages = Dark Ages. Disebut Dark Ages karena tidak ada suatu perkembangan.

*Imperium Romawi = lahirnya Nasrani

- KING OF KING = IMPERIUM

* Martin Luther 1517, seorang doctor Filsafat 

- Indulgence = Surat penghapusan dosa.

-Raja Saxsony melindungi Marthin Luther.

Dari Tampomas Menuju Rinjani Episode 7


segara anakan (doc.khanoman adventure)

Ini hari keenam, Senaru menjadi tujuan akhir. Ratusan orang bersiap-siap menuju Senaru dari Segara anakan. Mengular bagaikan orang yang sedang mengantri langkanya minyak tanah atau pembagian daging kurban. Panjang.

Jam tujuh pagi kami berangkat. Rencana awal kami akan tiba jam tujuh malam, sebab jarak perjalanan memakan waktu selama 12 jam. Setelah berfoto dan membereskan tenda. Tim dengan ranselnya dan totopong bersiap untuk berangkat. 

berfoto di segara anakan (doc.khanoman adventure)


Kekompakan tim diuji disini, Rian, Dzikri dan Ilham bergerak terlalu cepat, sedangkan Adhit dan Restu berada di barisan belakang. Beban yang sama membuat Adhit menjadi anggota yang paling “terbelakang”. 

“Ari kalian teu kasian ka si Adhit,” ujar ketua tim Restu marah. 

Semua tim diam, Adhit mulai bermasalah dengan lutut kanannya. Beban dua kamera dan accu yang dibawanya membuat ia begitu kelelahan, berjalan tertatih-tatih dan lesu. 

Rute Senaru begitu berat dan mistis. Bahkan lebih berat dari rute Sembalun. Tantangan terbesarnya adalah kemungkinan tertimpa jatuhan batu.

Pukul dua belas siang, kami makan siang, menu biasa yang dimakan saat pendakian sebelumnya. 

Di pos Palawangan Senaru itu, kami siap-siap untuk melanjutkan perjalanan menuju pos 3 yang biasa ditempuh selama satu jam perjalanan.

Pos ini biasa disebut sebagai pos surga sebab disini terdapat banyak mata air. Tetapi, ternyata air sedikit pun tak kami temukan. Puluhan bule pun sama, tak menemukan air. 

Kami kecewa. Pos surga ternyata berubah menjadi “neraka”. Atau mungkin saja karena musim kemarau, semua mengering dan menghilang untuk sementara.

Kami pun melanjutkan menuju pos 2 yang dilakukan selama dua jam perjalanan. Perjalanan sedikit menegangkan. Dijalan yang semakin sore kami menemukan, papan bertuliskan, “Orang Hilang dari Cina Sebulan yang lalu.” Suara-suara mencekam kian merasuk kalbu, ketakutan kami lebih kepada hewan liar seperti macan tutul. 

“Dit..,dit.. liat ada warung dit,” ujar Dzikri sambil menunjuk nunjuk ke Adhit. Adhit memercingkan mata tanda heran sebab ia tak menemukan apapun disitu. 

Sedangkan Restu, sempat melihat orang yang perawakannya mirip orang Cina tapi ia tak begitu menghiraukannya.

bersambung...

Dari Tampomas Rinjani episode 6


danau segara anakan (doc. khanoman adventure)

Di danau, Rian mencari kail. Akhirnya ia, menemukan tali lalu disambungkan diikat menggunakan tongkat kayu, Beruntungnya lagi, ia menemukan sisa umpan.

 Umpan dilempar ke danau. Tak berselang lama, tiba-tiba umpan ada yang menyambar. Kail bergerak-gerak. Rian yang biasa memancing saat di Sumedang, dengan reflex tangannya langsung memegang kail.

 Ia, pertama begitu hati-hati sebab takut talinya putus. Ia pun terjun ke pinggir danau. Ketinggian airnya hanya sepinggang. Ikan Carper seberat dua kilo itu akhirnya takluk juga. “Dapet mas,” ujar orang Bali yang sudah mancing selama dua minggu. “dapet,mas” ujar Ade Rian yang tidak menyangka mendapatkan ikan tersebut. “Wah Gede,wah hebat dapet yang gede”ujar orang Bali lagi.

mancing ikan segara anakan (doc. khanoman adventure)


Makan besar pun segera dirasakan oleh kami kecuali Ilham yang seorang vegetarian. Adhit, Dzikri, dan Restu memang bisa makan dengan enak.

 Tapi, disinilah puncak kesengsaraan bagi Rian. Sebab, ia tiba –tiba terserang bentol-bentol merah hampir memenuhi sekujur badannya. Rian sempat kaget. Ia pun, seperti diikuti oleh Anjing putih dari selepas menangkap ikan sampai Ekspedisi akan berakhir.

Ia bingung ada apa semua ini. Ia pernah bingung, sebab ternyata anjing tersebut mengikuti dirinya. Dari mulai kaki, ekor semua rupanya percis sama. “eh, ieu mah asa anjing nu aya di danau,” (eh, ini seperti anjing yang ada di danau),” ujar Ade Rian. Semua anggota tim pun hanya menganggukan kepala.

Ternyata, setelah ia menangkap ikan tersebut. Tanpa permisi kepada yang memiliki ikan. Ia langsung saja mengambil golok langsung menebas kepala ikan tersebut tanpa ampun. Akhirnya, Ade tersadar ia memohon maaf, dan bentol-bentol pun menghilang.

Jam sembilan malam, selepas makan. Kami semua tertidur lelap. Kegiatan bergadang yang biasa dilakukan selama naik gunung tak dilakukan. Pengumpulan energy dilakukan dengan cara tidur. Jam lima subuh, anggota tim bangun. Mempersiapkan diri untuk menuju rute terakhir perjalanan Rinjani: Senaru.

Ekspedisi Tampomas Rinjani episode 5

Restu menjadi orang pertama yang tiba di puncak Rinjani. Pulau Lombok, laut, pulau Bali, Gunung Agung begitu terlihat. Disusul dengan anggota tim lainnya. Berfoto menjadi agenda wajib, latar belakang sunset membuat obsesi tersendiri. 

Kami berada di puncak tertinggi ketiga di Indonesia. Luar Biasa. Semua meneteskan air mata. “Jayalah Indonesia..! jayalah Sumedang…!, jayalah Khanoman Sumedang…!, ujar seluruh anggota tim. Tiba-tiba Adhit berteriak,” Dan Jayalah STMIK Sumedang…!

Inilah hadiah ekspedisi, totopong masih melingkar di kepala. Tanda konsistensi, meski tertutup oleh pelindung kepala sebab cuaca begitu dingin di puncak  3.726 m. Inilah kisah hidup, sebab mungkin saja sebelum mereka sampai puncak mereka meninggal dunia, atau tewas. 

Setelah berfoto, mendokumentasikan. Akhirnya mereka harus cepat-cepat turun kembali. Turun pun tidaklah mudah. Sebab kami mesti melewati ketiga rute tadi. Berarti maut datang kembali. Jika tak cepat turun, maka tunggulah matahari menyengat, membakar dan membunuh. Sebab cuaca ekstrim begitu cepat terjadi di puncak Rinjani. “Gunung Rinjani adalah gunung yang diprediksi tetapi tidak bisa diprediksi,ujar Ade Rian Santika Serius.

puncak rinjani (doc. khanoman adventure)


Di hari kelima, kami sudah menaklukan puncak Rinjani. Pukul sepuluh pagi kami segera menuju ke Danau Segara Anakan. 

Perjalanan dihabiskan selama kurang lebih enam jam. Pukul setengah empat sore kami sampai di danau. Danau terlihat indah, hamparan air yang terlihat biru kehijauan seperti djamrud. Pemancing memasang tenda di pinggir danau, menunggu ikan menyambar umpan mereka. Danau terlihat ramai. 

Kebetulan saat itu, sedang ada acara jambore petualang yang diadakan oleh Trans 7. Kami pun mencari ruang kosong, tempat yang sangat penuh mirip pasar malam seperti yang pendaki bilang ternyata benar adanya. Terpaksa kami, pasang tenda 1,5 km dari lokasi acara. Suasananya tenang, jadi kami bisa menikmati suasana dengan begitu hikmat. 

Bersambung...