Pro dan Kontra Jurnalisme Warga


sumber: internet
Perkembangan teknologi komunikasi di abad 21 semakin cepat. Dampaknya telah membawa perubahan gaya hidup di dunia termasuk Indonesia. Pertarungan berbagai macam perusahaan telekomunikasi membuat warga disuguhkan berbagai macam gadget. dari yang mulai abal-abal sampai yang super mahal. dari yang 3G hingga 4G. Semua hadir dalam gaya hidup masyarakat sekarang.

Tidaklah heran, jika dengan perkembangan yang super cepat itu melahirkan inisiatif baru bagi warga "non" wartawan untuk turut serta dalam menyebarkan informasi. Sebenarnya, tuntutan warga dalam menyebarkan informasi telah ada dalam buku sembilan elemen Jurnalisme karangan Bill Kovach. Dalam perkembangannya Bill Kovach menambahkan elemen ke 10, yang berbunyi "Warga juga memiliki hak dan tanggung jawab dalam hal-hal yang terkait dengan berita". Warga bukan lagi sekedar konsumen pasif dari media, tetapi menciptakan sendiri, baik itu lewat blog, jurnalistik online, jurnalistik warga, jurnalistik komunitas dan media alternatif. Tentunya, hal ini memperkaya informasi yang ada sekarang.

Tetapi, terkadang jurnalisme warga menimbulkan pro dan kontra. Sebab meskipun seorang jurnalis warga mampu memberikan informasi yang bisa memperkaya pengetahuan. Tetapi, disisi lain terkadang jurnalis warga tidak memahami etika-etika penulisan. sehingga tidak jarang ada yang terjebak dalam Undang-Undang ITE.

Bagaimanapun, meskipun terjadi pro dan kontra terhadap jurnalis warga. Tetap saja, jurnalis warga sangat penting. Melihat kerja wartawan yang sangat padat (otomatis ada yang tak terkontrol). Maka, disinilah jurnalis waga berperan untuk mem-"backup" kerja wartawan yang "khilap". walaupun pemerintah memperhatikan akses internet yang merata di seluruh Indonesia, yang menjadi alat utama dalam jurnalisme warga. Semoga Pemerintah memperhatikannya.

Related Post



Posting Komentar